Dalam bebeberapa kurun tahun terakhir terjadi peningkatan angka penderita kanker di Indonesia, hal ini membuat dunia medis dan para pemerhati kanker terus mengupayakan berbagai metode pengobatan yang dapat meringankan beban penderita kanker. Secara medis sendiri pengobatan yang familiar digunakan untuk mengobati penderita kanker dapat dilakukan melalui metode pembedahan / operasi, kemoterapi dan radioterapi.
http://jurnalsehat.com/ |
Selain ketiga metode tersebut,
ternyata adapula metode perawatan paliatif yaitu salah
satu metode yang bersifat terpadu, aktif dan menyeluruh, yang dilakukan dengan
pendekatan multidisiplin, terintegrasi antara dokter, dokter spesialis,
perawat, terapis, petugas sosial medis, psikolog, rohaniawan,
relawan dan profesional lain yang diperlukan.
Berbeda dengan ketiga metode medis
sebelumnya yang bertujuan untuk mengobati dan menyembuhkan secara fisik,
melalui metode paliatif ini lebih menyasar pada aspek psikologis penderita
kanker dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker
dengan menghadirkan rasa tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit
yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun psikis yang
berbasis spiritual. Melalui metode paliatif ini penderita kanker akan belajar
untuk berdamai dengan penyakitnya, dan perlahan akan tidak melihat kanker
sebagai momok yang menakutkan yang dapat membuat pasien semakin stress, karena
stress yang tinggi akan memperburuk kondisi pasien. Perasaan yang bahagia,
jauh dari stress sangat diperlukan oleh para penderita kanker untuk membantu
proses penyembuhan, adapun bagi penderita kanker stadium akhir yang menerapkan
metode ini acapkali dapat membuat tingkat harapan hidup mereka lebih panjang
dari vonis yang telah dijatuhkan oleh dokter.
sumber |
Menurut Prof. DR. dr. Aru
Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM (Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua
Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) )“Masih banyak masyarakat dan para
penderita kanker di Indonesia yang belum mengetahui metode paliatif ini, oleh
karena itu YKI merasa turut bertanggungjawab untuk bekerjasama dengan pihak
medis dalam mensosialisasikan metode ini". Oleh karena itu, PT
Mundipharma Healthcare Indonesia melalui brand-nya Betadine
bekerjasama dengan YKI menyelenggarakan sebuah event yang kreatif dan dinamis
bertajuk RetroRun, dengan tujuan untuk mensosialisasikan metode paliatif
tersebut di masyarakat.
“Kami mengemas ajang ini dengan konsep charity
fun run dengan tujuan tidak hanya untuk memberikan kontribusi bagi
sesama, dalam hal ini adalah para penderita kanker, namun kami pun ingin
mengajak para peserta dan para survivor kanker yang berada
dibawah naungan YKI untuk turut bergembira bersama melalui nuansa tematik dari
tiga era yang kami suguhkan dalam event ini, yakni era 90’, 80’, dan 70’an,
sehingga dengan begitu mereka tidak akan pernah merasa sendiri menghadapi
penyakitnya, karena masih ada kami yang akan senantiasa peduli untuk membantu
dalam penanggulangan kanker”, ungkap Mada Shinta Dewi, Country Manager
PT Mundipharma Healthcare Indonesia.
2 komentar
nice post... sy baru tau istilah paliatif
ReplyDeleteMenarik dan unik.
ReplyDeleteSosialisasi seperti akan sangat bermanfaat.
salam kenal dan terima kasih
Terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak memasukkan link aktif. Terima kasih 🙂