THE ANANDIC

Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur - www.komodotrip.co.id

Keindahan Pulau komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, sudah tidak dapat diragukan lagi oleh dunia, mengingat Pulau komodo termasuk dalam New 7 Wonders of Nature pada tahun 2012 & merupakan Situs Warisan Dunia / World Heritage UNESCO, pada 1986.

Awalnya keberadaan komodo, pada 1910 ditemukan oleh armada kapal Belanda di Flores, yang menemukan makhluk misterius diduga "Naga", selanjutnya pemerintah Belanda menindaklanjuti penelitian atas hewan tersebut (komodo). Pada tahun 1912, ilmuan zoologi asal Belanda, mempublikasikan tentang keberadaan komodo, dengan menjulukinya sebagai kadal rasaksa "Varanus Komodoensis". Tahun 1915, pemerintah Belanda akhirnya menetapkan pulau Komodo sebagai wilayah konservasi alam, dengan total luas sejumlah 1.817 km², dan hingga saat ini diwilayah Taman Nasional Komodo hidup 2.500 ekor komodo, yang tersebar dibeberapa tempat, yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang.

Pink Beach - www.traverlsparks.com

Jika berkunjung ke Pulau Komodo, kita bukan saja dapat melihat komodo, loh! karena selain komodo banyak juga hewan lainnya, karena di Taman Nasional Komodo terdapat 277 spesies hewan, dan 25 spesies hewan tersebut diantaranya sudah tergolong hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang saat ini kian sedikit. Selain itu, masih banyak keindahan lainnya yang dapat kita lihat disana, yakni pemandangan sekitar pulau komodo yang didominasi dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, terumbu karang dan pantainya yang masih jernih. Perairan Pulau Komodo juga merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia, karena memiliki banyak biota laut, yakni terdapat 385 spesies terumbu karang, berbagai jenis ikan, hutan mangrove & rumput laut, dll.

Gua Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur - https://benyaminlakitan.files.wordpress.com

Selain itu, jika mengunjungi Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Pink Beach di Flores, yakni pantai dengan pasir berwarna PINK! dan Labuan Bajo, yang merupakan pelabuhan bagi pintu masuk ke Taman Nasional Komodo, dimana melalui pelabuhan tersebut pula kamu dapat mengunjungi beberapa pulau sekitar, seperti Pulau Bidadari, Pulau Kanawa, Pulau Kukusan Kecil dan Pulau Serayu, selain itu di Labuan Bajo juga terdapat tempat wisata Gua Batu Cermin, dan masih banyak tempat indah lainnya yang bisa kamu kunjungi disekitar Pulau Komodo!

Bukan saja keindahan pulau Komodo, budaya dan keramahan penduduk lokal, dapat menjadi salah satu tujuan wisata di Pulau Komodo. Pulau Komodo, dihuni oleh penduduk suku Komodo, dengan jumlah 2000 penduduk saja loh, mayoritas dari mereka bermata pencaharian sebagai nelayan. Disini, pengunjung juga dapat menyaksikan Ladida, yakni tradisi sakral dari pulau Komodo.

Untuk menuju ke Pulau Komodo sendiri, terdapat beberapa jalur transportasi yang bisa kamu pilih, salah satunya melalui jalur udara, yakni dengan pesawat. Dengan membeli tiket pesawat untuk rute penerbangan Jakarta - Bali / Jakarta - Bali - Kupang. Jika melalui Bali, kamu harus naik pesawat kembali dengan rute Denpasar - Labuan Bajo (Pintu masuk Taman Nasional Komodo), dan apabila kamu memilih rute Kupang, kamu bisa langsung menuju ke bandara Komodo Flores.

Sedangkan, untuk penginapannya tenang saja... disekitar Taman Nasional Komodo banyak terdapat hotel kok, jadi kamu tidak usah khawatir. Dan usahakan untuk melakukan reservasi hotel sebelum kamu sampai di Labuan Bajo, karena ramainya turis di kawasan tersebut. selain itu, beberapa hotel juga menyediakan breakfast dan antar jemput gratis dari serta ke bandara udara.

.............................

Jika melihat segala keindahan dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur diatas, yang bak surga dunia, mungkin kamu semua tidak percaya dengan keadaan masyarakat Pulau Komodo.

Nusa Tenggara Timur dengan berbagai tempat pariwisatanya, seperti keberadaan Pulau Komodo yang menyandang New 7 Wonders of Nature & World Heritage UNESCO, tidak dibarengi dengan kesejahteraan penduduk & memadainya kondisi pendidikan di Pulau Komodo dan sekitarnya, yang masih memperihatinkan. Mulai dari minimnya fasilitas sekolah hingga pada keterbatasan tenaga pengajar/guru, baik didalam maupun disekitar kawasan Taman Nasional Komodo. selain itu, fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan laboratorium pun belum ada sama sekali! bahkan beberapa sekolah masih ada yang kekurangan ruang kelas, yang kemudian menghambat kegiatan belajar-mengajar adik-adik. Nusa Tenggara Timur sendiri termasuk pada propinsi dengan tingkat pendidikan terendah nasional.

adik - adik Pulau Komodo - http://www.tempo.co/

Khusus di Pulau Komodo, 80% masyarakatnya tidak bersekolah dan hanya terdapat satu SD & SMP, dan keduanya berada pada 1 atap. karena tidak ada SMA di Pulau Komodo, maka adik-adik harus melanjutkan jenjang pendidikan SMA di Labuan Bajo. Sedangkan, jalur yang dapat ditempuh hanya melalui jalur laut, dengan jarak tempuh 3 jam jika menggunakan kapal biasa, atau 45 menit menggunakan speed boat, dilanjutkan dengan berjalan kaki, yang masih cukup jauh. untuk fasilitas penunjang pendidikan di Pulau Komodo sangatlah minim, kurangnya buku pelajaran, buku bacaan, buku tulis & alat tulis sekolah. Jika hal ini terus berlanjut, penduduk asli Pulau Komodo seterusnya hanya bisa jadi penonton atas kekayaan Pulau Komodo, tanpa ikut menikmati hasilnya.

aktivitas Volunteer di Pulau Komodo - www.Travelsparks.com

Oleh karena itu melalui #BukanSekedarTraveling, saya ingin melihat sisi lain dari Pulau Komodo sebagai New 7 Wonders of Nature & World Herigate UNESCO, dengan berbagi untuk adik-adik di Pulau Komodo, misalnya memberi bantuan buku, alat tulis, ikut mengajar (volunteer), bermain bersama adik-adik disana & berbagi pengalaman untuk memotivasi mereka. untuk mewujudkannya sendiri tentu sulit, oleh karena itu bersama dengan Alexander Thian @Amrazing, sebagai seorang blogger yang sudah memiliki banyak followers baik di akun blog, twitter, instagram dll, ia dapat mengajak masyarakat melalui tulisannya tersebut untuk ikut berbagi dengan adik-adik di Pulau Komodo, melalui sumbangan berupa buku bacaan, buku tulis dan alat tulis sekolah. Dan, selanjutnya saya berharap melalui informasi tersebut akan muncul teman-teman yang dapat bersedia membantu adik-adik di Pulau Komodo, baik sebagai tenaga pengajar (Volunteer) atau donatur untuk membantu sekolah disana

Melalui #BukanSekedarTraveling, semoga para traveler bisa lebih aware dengan keadaan di lokasi wisata yang ia kunjungi, dimulai dengan melakukan hal-hal kecil seperti membuang sampah ditempat sampah dan menjaga kebersihan sekitar tempat wisata.

P.S: Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog pegipegi: #BukanSekedarTreveling, yang diadakan oleh pegipegi.com

BERBAGI DENGAN ADIK-ADIK PULAU KOMODO LEWAT LOMBA BLOG PEGIPEGI

Atas (Ki-Ka), Aina Mao Aya Marta
Bawah (Ki-Ka), Taiki gue Misako aka Masako :p

Have I mentioned before, that I'm joined workcamp in prostitution area? ya... gue join workcamp dengan tema KIDS and EDU, dengan sedikit problem "khusus", mengajar buat anak-anak di daerah prostitusi, Tegalrejo aka Tegal Panas. Kenapa bisa dibilang Tegalpanas? karena Tegalrejo merupakan tempat karaoke "esek-esek" 24 jam, dan yang memperihatinkan adalah anak-anak hidup dan tinggal di tempat karaoke prostitusi ini. Kalo kalian liat ibu-ibu pakai hotpants dan pakaian dalam didepan rumah, merokok dan bertato bahkan kadang berduaan dengan bapak-bapak, kemudian ada anak-anak bermain didepan dia dan bertingkah seolah hal tersebut adalah rumlah, beginilah situasi di Tegalrejo.

Workcampnya sendiri berlangsung selama 13 hari, dan anggota workcampnya terdiri dari 4 orang Indonesia (incl. 1 Indonesian Campleader) dan 6 Japanese (incl. 1 Japanese campleader).

Hari pertama workcamp diisi dengan perkenalan dengan penduduk sekitar, sekalian tegur-sapa dengan warga sekitar. pertama kali yang bikin shock, pas liat gambar ini terpampang di depan tembok rumah... dan semua orang disana, termasuk adik-adik kecil melihat gambar ini adalah hal yang bisa. kata kondom, ejekan kasar udah bukan hal asing disini.

Hal pertama yang jadi bayangan gue ketika dateng kesana, adik-adik itu gimana ya hidupnya ya.... bisa kalian bayangin rumah mereka yang rata-rata hanya sebesar kontrakan dengan 2 kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan 1 ruang tamu. pada bagian ruang tamunya disulap jadi ruang karaoke. tempat tinggal gue aja yang berjarak 4 rumah dari kawasan karaoke, setiap malem kesulitan untuk tidur apa lagi adik-adik disana. untuk tidur aja mereka kesulitan apa lagi belajar?!

Akibat lingkungan yang ga kondusif ini, behave mereka jadi tidak terkontrol, jika meminta sesuatu cenderung kasar dan tidak jarang memakai kekerasan seperti memukul, menendang dan mencubit, kemudian cemooh sesama teman menggunakan kata-kata yang menurut saya anak kecil tidak seharusnya tau, akibat dari lingkungan yang ga kondusif dan rata-rata orang tua mereka merupakan sex worker, mereka jadi kurang kasih sayang, dan ketika berinteraksi sama kita bisa dibilang "caper", seperti teriak-teriak ke kita, kita di tarik-tarik, malahan gue sempet dicubit sampe biru T_T

Kalo kita ngobrol sama mereka, mereka sama aja kaya anak kecil kebanyakan. tapi karena perasaan insecure mereka tadi, mereka jadi kurang well behave. mereka mungkin lebih pilih seharian di Volunteer house di banding rumah mereka sendiri. Karena kalo di rumah pasti mereka di omelin dan di pukul, malahan pernah dengan mata kepala gue sendiri gue liat anak umur 5 tahun di omelin ibunya, dan si ibu ngeluarin kalimat dengan bahasa jawa kasar, "pergi aja dari rumah".

Dan ada satu cerita, gue pernah lagi jaga Vol's house... dan dateng lah adik ini buat main. sampai akhirnya kami capek dan baringan berdua, umur adik ini sekitar 5-6 tahun. Pas tau dia umur segitu gue tanya.

G: de, kamu ga TK? kamu nanti mau sekolah SD kan?

A: aku pernah TK ka. tp berhenti. kata ibu uangnya di pake.

A: Kaka kalo tidur dimana?

G: kaka tidur diatas, kalo kaka yang perempuan tidurnya di atas, kalo kamu bobonya dimana? bareng bapa, ibu sama ade?

(adik ini rumahnya disamping Vol's house, dia tinggal di kontrakan ukuran 4x2, yang dibagi jadi 2 ruangan, sedangkan kamar mandi ada diluar berbagi dengan penghuni kontrakan lain)

A: aku bobo sendiri di depan ka, ibu bapa sama adek-ku bobonya di belakang. Kadang kalo malem aku bobo sama ade'ku doang. ibu sama bapa kalo malem kerja.

Bisa kamu bayangin anak umur 5-6 tahun tidur sendirian di ruangan yang bisa dibilang ruang tamu? dan kadang dia tidur cuma berdua sama ade nya yang masih umur 1 bulan?! krn ibunya harus kerja jadi sex worker dan bapanya jadi supir truk pas malem hari??

Sepulang dari workcamp, hingga saat nulis ini di blog, gue selalu kepikiran adik-adik ini. mereka ngapain, kehidupan mereka gimana selanjutnya. ada doa dari hati ini, biar mereka keluar dari lingkungan disana, biar nantinya mereka ga jadi sex worker juga.... Beberapa adik yang udah besar, udah ngerti kalo menjadi sex worker bukan pekerjaan yang baik, dan mereka punya cita-cita sendiri. tapi kalo mereka dewasa nanti pasti mereka butuh uang, apalagi disana pendidikan rata-rata cuma sampai SD. sampai akhirnya gue berjanji dalam hati untuk balik kesana lagi, suatu hari nanti... pasti.

Banyak pengalaman dari tegalrejo yang ga bisa gue tulis disini. yang bisa gue bilang cuma, bersyukur yuk sama keadaan kita sekarang dan bantu orang-orang disekeliling kita, kita ga perlu nuggu jadi orang hebat atau presiden sekalipun buat mengubah kehidupan seseorang, hal kecil aja bisa sangat berarti buat mereka, kalo kamu nunggu orang-orang di DPR sama buat membenahi negeri ini, kapan mau terlaksananya? kenapa ga bertindak dari diri sendiri aja?